Di
kalangan pria tertentu, adalah sebuah kebanggaan bila mempunyai pasangan yang
langsing, bongok udang, atau berdada dan berpinggul besar karena tipe perempuan
seperti ini diyakini kuat berhubungan seks. Benarkah?
Sebagian pria percaya bahwa wanita bongkok udang, leher, tangan
dan kaki berbulu halus, leher jenjang, berdada dan berpinggul besar – kuat
dalam berhubungan seks. Dikatakan, nafsunya juga melebihi wanita biasa, hingga
mereka susah ditaklukkan. Butuh tenaga ekstra dan teknik jitu, bila mau
mengalahkan jenis ini di atas ranjang.
Hal ini
membuat tak sedikit kaum pria berimajinasi, bagaimana nikmatnya berhubungan
seks dengan perempuan bongkok udang, berbulu halus, berbibir tebal, den
perempuan berdada dan berpinggul besar.
Sementara,
menurut Dr. H. Bambang Sukamto, DMSH, bentuk fsik sesungguhnya tidak
berhubungan dengan kemampuan seks. Hingga belum tentulah perempuan bongkok
udang lebih kuat dalam berhubungan seks sementara yang gemuk akan lemah.
Pada dasarnya
semua perempuan sama, tidak ada perbedaan. Wanita gemuk dinilai lemah, hanya
karena penumpukan lemak di jaringan alat vital, tampak kurang indah dan
menurunkan gairah seks suami. Si perempuan tidak percaya diri. Tumpukan
lemaknya juga menghambat kelancaran penetrasi.
Secara
seksolog, seks sebenarnya lebih berhubungan dengan jiwa. Bila wanita bongkok
udang, berbulu halus, berleher jenjang dan berdada serta berpinggul besar,
serta kuat dalam berhubungan seks – itu adalah karena mereka mendapat dorongan
dari luar – bahwa mereka perkasa, hingga timbul kepercayaan diri yang tinggi.
“Kepercayaan
wanita bongkok udang, berdada, berpinggul besar dan berbulu, itu hanya
kebetulan, bukan faktor fisik. Sekarang, teknologi sudah maju, dimana dada dan
pantat bisa dibesarkan. Apakah lalu perempuan seperti ini juga kuat berhubungan
seks?” tanya Bambang.
Prima
dan Seksi
Bambang
menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan menjadi kuat dalam
berhubungan seks. Pertama, psikologis. Kondisi jiwa dalam keadaan tenang dan
tidak tertekan, akan membuat hubungan seks berlangsung lancar.
Sementara
perempuan yang sedang dilanda masalah, baik kantor maupun rumah tangga, gairah
seksnya akan menurun. Agak berbeda dengan pria, yang dalam kondisi jiwa tidak
tenang pun tetap bisa berhubungan seks.
Kedua,
hormon stabil. Bila hormon tidak terganggu, kemampuan seks perempuan akan
normal. Menurunnya gairah seks seorang perempuan, tidak lepas dari menurunnya
hormon kewanitaan, yang membuat si perempuan kesulitan berorgasme. Efek
negatifnya, enggan berhubungan seks kembali, karena tidak mendapatkan
kenikmatan seks. Walaupun berhubungan seks di sini hanya sekadar kewajiban
sebagai istri melayani suami.
Begitupun
wanita yang sedang sakit ginjal, lever atau infeksi di alat kelamin atau
panggul. Gairah seksnya pasti menurun. Tdak mungkin berhubungan seks dalam
kondisi sakit. Yang dirasakan bukan kenikmatan, tapi sakit. Malah sebagian
dokter menganjurkan untuk berhenti berhubungan seks demi kesehatan perempuan.
Mitos
seks tidak saja terjadi di kalangan pria. Sebagian kaum wanita percaya, bahwa
pria berbadan atletis akan kuat berhubungan seks dan alat vitalnya besar.
Sementara Bambang menlelaskan, pria berbadan atletis malah sering mengalami
ejakulasi dini. Seperti pembalap sepeda dan binaraga, otot di sekitar alat
kelaminnya selalu tertekan dan mengeras, akibatnya terjadi penyempitan
sirkulasi darah di sekiar kelamin. Ini menyulitkan terjadinya ereksi.
Pandangan
bahwa pria berbadan atletis kuat berhubungan seks, bisa jadi karena olahraga
dapat memicu produksi hormon hormon penting yang berkaitan dengan seks.
Beberapa penelitian mengatakan, bahwa tingkat hormon testosteron bisa meningkat
karena olahraga. Itu sebabnya, baik pria dan wanita yang sering berolahraga,
penampilannya semakian sempurna. Bentuk badan menjadi indah, sehingga timbul
kepercayaan diri yang tinggi dalam hubungan seks.
Bicara
masalah alat vital, ukuran alat vital untuk orang Asia sekitar 8-15 cm. Tdak
bisa dibesarkan. Pembesaran bisa dilakukan waktu masih kecil saat pertumbuhan.
Setelah dewasa, alat kelamin tidak bisa dibesarkan lagi. Berarti pria berbadan
atletis atau besar belum tentu alat vitalnya besar.
Malah,
bisa terlihat kecil karena pertumbuhan kelamin tidak bisa mengimbangi
pertumbuhan badan. Badan dan otot di sekitar kelamin membesar, sementara alat
vital tidak membesar. Sebaliknya, orang kurus penisnya terlihat besar karena
badannya kecil